Maraknya Sinetron Ramaja Tidak Mendidik

Written By Kom Limpulnam on Jumat, 20 April 2012 | 18.42

Maraknya Sinetron Ramaja Tidak Mendidik GAYA perilaku anak sekolah yang muncul dalam tayangan sinetron dinilai para pelajar semakin jauh dari kenyataan. Mereka malah menganggap salah kaprah.

Soal cerita sinetron, kependekan dari sinema elektronik, yang enggak masuk akal dan berlebih-lebihan memang bukan soal baru. Mulai zaman sinetron Indonesia masih dikuasai wajah-wajah lama seperti Jeremy Thomas, Adam Jordan, Bella Saphira, sampai Tamara Bleszynski, cerita sinetron kita dianggap terlalu mengumbar kehidupan mewah, hedonis, dan menjual mimpi.

Waktu booming sinetron remaja yang dipicu kesuksesan film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) tahun 2002, sinetron jenis ini juga dicap sebagai sinetron yang banyak ngasih contoh buruk ke penonton muda. Tampilan pelajar yang make baju seragam junkie dan rok pendek ketat ke sekolah, pemeran cewek-ceweknya yang sering menyiksa pemeran cewek lainnya, sudah enggak sesuai dengan kenyataan yang ada di sekolah.

Parahnya, sekarang ini gambaran pelajar dalam tayangan sinetron semakin enggak bener dan jauh dari kenyataan. Misalnya aja soal rok seragam sekolah yang dipakai pemerannya. Kalau dulu roknya "Cuma" 1-2 cm di atas lutut, sekarang rok pelajar di sinetron pendeknya bisa sampai setengah paha dan bentuknya mengembang pula. Mirip kayak roknya para atlet tenis lapangan.

Belum lagi soal make up, tatanan rambut, sampai aksesori yang dipakai ke sekolah, semuanya terasa berlebihan. "Ngaco banget deh pokoknya. Rok enggak mungkin sependek itu. Kalodi sekolah beneran bisa kena razia tuh. Tatanan rambutnya juga berlebihan banget, kayak abis nyalon gitu," tandas Maria Wulandari, siswa SMA Tarki.

"Yang keliatan banget itu soal rambut. Cowok enggak mungkin punya rambut panjang kayak di sinetron. Walaupun ada sekolah swasta yang ngebolehin punya rambut panjang, tetap aja yang ada di sinetron itu enggak banget," beber Nael Joshua, anak basket yang sekolah di SMA 20 Bandung.

"Soal berantem anak-anak ceweknya juga berlebihan. Enggak ada tuh yang berantem sampai tidur-tiduran. Paling-paling yang umum kalau cewek itu adu mulut doang. Enggak ada yang sampai niat jahat banget pengin ngebunuh atau apa," ucap Ardelia Stephanie, siswa SMA Plus PGRI Cibinong.

Kurangi adegan "sekolahan"

Ternyata gambaran ngawur soal pelajar di sinetron diakui juga oleh pemilik rumah produksi alias production house (PH). Rita Amelia, pemilik FrameRitz, rumah produksi yang banyak memproduksi FTV atau sinetron mini seri mengaku kalau tim produksinya memang suka mendramatisasi adegan atau tampilan para pemainnya di sinetron.

"Iya sih, namanya sinetron ya agak dibuat hiperbola, tapi kami penginnya tetap dibuat senatural mungkin," kilah Rita. Soal seragam sekolah di sinetron yang "enggak banget", Rita malah mengklaim kalau dia justru dapat masukan dari para pemainnya. Katanya sih, mereka yang pengin seragamnya dipendekin. Nah loh!

"Kami memang enggak survei secara langsung soal seragam sekolah, tapi dapat masukan dari pemain. Mereka bilangnya roknya kepanjangan. Ya sudah. Kadang mereka menilai tampilannya di TV terlalu polos jadi ditambah aksesori atau make up," tutur Rita yang juga orangtua dari pesinetron Nagita Slavina ini. Meski begitu Rita tetap enggak mau penampilan para pemainnya berlebihan.

Dia mengaku sering menegur dan menelepon langsung sang sutradara kalau ada penampilan pemainnya yang enggak sesuai dengan situasi dan kondisi. "Saya sering temukan kalau pemerannya itu make up-nya terlalu tebal atau aksesorinya tidak sesuai untuk dipakai ke sekolah. Kalau begitu, saya tidak ragu untuk menegur dan menelepon langsung sutradaranya," tandas Rita yang sudah menghasilkan sinetron sukses Tikus dan Kucing Mencari Cinta ini.

Meski rumah produksi sudah berbenah diri, kayaknya tampilan pelajar di sinetron sudah bikin gerah banyak orang. Departemen Pendidikan Nasional bahkan sudah menegur para rumah produksi untuk mengurangi kegiatan syuting di sekolah.

Hal itu supaya enggak mengganggu kegiatan belajar di sana. Peraturannya, syuting di areal sekolah cuma bisa dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Itu artinya, kalau mau syuting di sekolah yang bagus, ya harus mau antre sama rumah produksi lain. "Makanya, sekarang kami mulai mengurangi adegan di sekolah dan pakai seragam sekolah," kata Rita.

Gaul pinggiran

Kalau rumah produksi mulai "insyaf" dan mencoba introspeksi diri, pelajar yang sudah ketularan sama gaya anak sekolah di sinetron ternyata makin menggila. Mereka enggak cuma merasa dirinya jadi anak gaul, tapi juga enggak malu-malu menampilkan diri mereka ke depan publik.

"Biasanya anak-anak yang tinggal agak di pinggiran Jakarta yang masih meniru gaya remaja di sinetron. Dandanannya, ya ampun... make up-nya tebel, pake blush on, dishading pula, rambutnya kayak abis keluar dari salon," celoteh Ardelia alias Adel. "Yang lebih parah, mereka tuh suka nongkrong gitu di pinggir jalan, pakai seragam sekolah. Kan malu-maluin," kata Adel.

Padahal, menurut Martha, anak gaul yang sebenarnya itu justru enggak akan tampil menor dan berlebihan kayak anak sekolah yang hilir mudik di sinetron remaja. "Mereka justru tampil biasa aja. Sewajarnya kayak mau sekolah. Kalau di luar, barulah bisa sedikit bereksperimen," kata Martha yang aktif di ekskul Cheers Tarki. Pendapat Martha diamini juga sama pesinetron Caca Frederica.

Cewek yang suka dapat peran cewek manja dan antagonis di sinetron ini malah dengan tegas ngomong kalau gambaran cewek gaul di sinetron itu sudah salah kaprah. "Anak gaul justru enggak akan pakai anting panjang atau gede kayak di sinetron. Aksesorinya juga biasa aja. Pokoknya kalau di sekolah biasa sajalah, enggak aneh-aneh. Kalau dandanannya aneh malah keliatan norak," kata Caca.

Nah, sekarang tinggal kamu yang pilih nih, mau gaya gaul di sinetron atau di kehidupan nyata. Kalau yang merasa tinggal di kehidupan nyata, pasti tahu dong pilih yang mana Maraknya Sinetron Ramaja Tidak Mendidik

Anda sedang membaca artikel tentang

Maraknya Sinetron Ramaja Tidak Mendidik

Dengan url

http://kehidupangaul.blogspot.com/2012/04/maraknya-sinetron-ramaja-tidak-mendidik.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Maraknya Sinetron Ramaja Tidak Mendidik

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Maraknya Sinetron Ramaja Tidak Mendidik

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger